Kehidupan budaya kerajaan Singasari dapat
kita ketahui dari adanya peninggalan sejumlah candi maupun patung. Terdapat
banyak sumber menyebut mengenai salah satu dari kerajaan-kerajaan di Indonesia itu
seperti Prasasti Mulamalurung yang berasal dari Wisnu Wardhana selaku raja
Singosari. Dalam prasastinya tertulis pemberian hadiah olehnya untuk desa
Dandea Malurung. Ada pula susunan raja-raja kerajaannya.
Tohjaya
di Prasasti bernama Mulamalrung merupakan Raja Daha namun berdasarkan kitab
Pararaton adalah pemimpin Singosari. Kalau melihat dari kekuatan sumbernya,
maka sumber paling primer yaitu prasastinya daripada kitabnya. Berdasarkan
sumber tersebut, bisa kita pahami kalau dalam kawasan Jawa ada dua pemerintahan.
Kehidupan Budaya Kerajaan Singasari |
Mengetahui Kehidupan Budaya Kerajaan Singasari dan Masyarakat
Adapun
rakyat kerajaannya hidup dari hasil sektor perdagangan serta pelayaran. Sejarah
berawal dari Tumapel dengan penguasa akuwu. Semenara itu asal usul dari sosok
Ken Arok bisa terbilang tak jelas. Pemerintahan yang terkenal berkat kekuatan
maritim ini berhasil menguasai kawasan Pulau Jawa serta Pesiri Kalimantan
sampai Kamboja, Semenanjung Malaya serta Thailand Selatan lalu kemudian menjadi
satu.
Pasukan
Singhasari kemudian mereka kirim ke banyak kawasan yakni tanah Melayu. Hidup
masyarakat Kalingga bidang budaya politik, agama serta ekonomi bercampur dalam
pemerintahan campuran bernama Singosari. Dalam masa pemerintahan Sri Maharaja
ia berhasil memperluas daerah kekuasaannya menggunakan banyak cara. Di bidang
pemerintahan, dia mengganti sejumlah pejabat serta memelihara segi keamanan
lewat langkah melangsungkan perkawinan secara politik. Baca juga tentang
Kedua cara itulah ia tempuh guna membuat pemerintahan stabil, kuat serta solid. Demi memperluas daerah kekuasaannya, Sri Kertanegara melangsungkan ekspedisi bernama Pamalayu menuju Pahang, Bali, Sunda dan melayu. Tak sampai situ sang Raja menggalangkan bentuk kerja sama pula bersama Campa. Ekspansi tersebut rupanya malah mengundang ancaman dari pihak luar.
Belum
lagi ketidakmauan Sri Kertanegara agar tunduk pada Kubilai Kah menyebabkan
kerajaannya cukup berbahaya. Terlebih adanya ancaman dari dalam negeri yakni
Jayakatwang atau Kediri yang melakukan kerja sama dengan Sumenep yakni Arya
Wiaraja. Tahun 1292 silam, ia pun tewas ketika sebuah peperangan berlangsung
lalu mereka darmakan berbentuk candi bernama Syiwa Buddha.
Memahami Kehidupan Budaya Kerajaan Singasari
Berdasarkan
kitab Negarakertagama serta Pararaton, dalam kehidupan baik sosial maupun
budaya masyarakat Singosari diliputi dengan suasana aman sekaligus damai.
Apalagi kehidupan bidang religion warga telah maju semenjak jaman Ken Arok. Hal
tersebut lantaran pada kerajaannya berkembang ajaran bernama Tantrayana bersama
Tantra. Ajarannya berkembang mulai masa pemerintahan Wisnuwardhana sampai
Kertanegara.
Bahkan
ketika Jayakatwang melakukan penyerangan, sedang berlangsung upacara bernama
Tantrayana dengan mahamantri serta para pendeta.
Itulah kehidupan budaya kerajaan Singasari secara singkat yang dapat Anda simak sebagai tambahan informasi mengenai sejarah di negara Indonesia.